Hadis Ekonomi tentang Hadis Manajemen
Nama :
Siti Yuraida Zumaroh
NIM :
931320616
Program Studi :
Ekonomi Syari’ah
Kelas :
E
Mata Kuliah :
Hadis Ekonomi
Pertemuan ketiga :
Hadis Manajemen
A.
Pengertian Manajemen
Manajemen
berasal dari bahasa Latin manus yang berarti tangan, dalam bahasa Italia
maneggiare berarti mengendalikan, dalam bahasa Prancis management
berarti seni melaksanakan dan mengatur, sedangkan dalam bahasa Inggris
manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen
merupakan suatu proses untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai atau yang
diinginkan oleh sebuah organisasi, baik organisasi bisnis organisasi sosial,
organisasi pemerintah, dan sebagainya.[1]
Dalam hal ini pengertian manajemen harus menjawah rumusan 5W1H (what, when,
who, why, where, dan how).[2]
Islam sebagai
agama yang ajarannya bersifat menyeluruh dan universal juga telah mengatur
adanya konsep manajemen dalam setiap kehidupan manusia. Sebagaimana diterangkan
dalam hadis berikut :
Nasa’i
أَخْبَرّىا
مُحَمَّدٌ بْنُ رَافِعِ قَالَحَدَّثَنَا عَبدُالرَّزَّاقِ قَالَ أَنبَأَنَا
مَعمَرٌ عَن أَبُّوبَ عَن أَبِي قِلَابَةَ عَن أَبِي الأَشعَثِ عَن شَدَّادِبنِ
أَوسٍ قَالَ سَمِعتُ مِن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ ائنَتَينَ
فَقَالَ أِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ كَتَبَ الأحسَانَ عَلَى كُلِّ شَئٍ فَأِذَا
قَتَلتُم فَأَحسِنُوا القِتلَةُ وَإِذَا ذَبَحتُم فَأَحسِنُوا الذَّبحَ وليُحِدَّ
أَحَدُكُم شَفرَتُهُ ثُمَّ لِيُرحِ ذَبيحَتَهُ
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan yang
dilakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu membunuh binatang maka
lakukanlah dengan cara yang baik, jika kamu mnyembelih maka sembelihlah dengan
cara yang baik, pertajamlah alat potongnya, kemudian istirahatkanlah
binatangnya.”[3]
Kata Ihsan bermakna melakukan sesuatu dengan baik, secara
maksimal dan optimal. Dalam hadis diatas telah dicontohkan pada penyembelihan
binatang , harus dilakukan dengan cara yang baik disertai menyebut nama Allah.
Hal ini menunjukkan bahwa dalamsegala sesuatu tidak boleh gegabah dan melakukan
sekehendak hati tetapi harus penuh etika.[4]
Berdasarkan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
melakukan segala sesuatu agar lebih baik. Perbuatan yang dilandasi dengan niat
atau rencana yang baik, tata cara pelaksanaan sesuai syari’at dan dilakukan
dengan penuh ketangguhan dan tidak asal-asalan sehingga tidak bermanfaat.[5]
Adapun langkah-langkah menerapkan manajemen syari’ah yangberkualitas adalah
bekerja dengan sungguh-sungguh, dilakukan secara terus menerus, tidak
asal-asalan, dilakukan secara bersama-sam, dan mau belajar dari keberhasilan
dan kegagalan dari diri dan orang lain.[6]
B.
Fungsi Manajemen
1.
Planning dan actualing
Bukhori :
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعمَرٍ حَدَّثَنَا جَعدُ بنُ دينَارٍ أَبُو عُثمَانَ حَدَّثَنَا أَبُو
رَجَاءٍ العُطَارِدِيُّ عَن ابنِ عَبَّسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنهُمَا عَن النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَروِي عَن رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ
قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ
فَمَن هُمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعمَلهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِندَهُ حَسَنَةً
كَامِلةً فَإِن هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِندَهُ
عَشرِ حَسَنَاتِ إِلَى سَبعِ مِائَةَ ضِعفٍ إِلَى أَضعَافٍ كَثِيرِةٍ وَمَن هُمَّ
بِسَيَّئَةِ فَلَم يَعمَلهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِندَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً
فَإِن هُوَ هُمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Nabi SAW bersabda: “Allah
menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa yang
berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakan, maka tetap ditulis
sebagai satu amal baik yan gsempurna baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang
berencana melakukan kebaikan dan betul-betul dilaksanakan maka oleh Allah ditulis
10 kebaikan dan 700 lipat/cabang sampai cabang yang banyak, sebaliknya barang
siapa yang berencana melakukan kejelekan tetapi tidak dilaksanakan maka ia
dianggap melakukan kebaikan yang sempurna, jika ia berencana melakukan
kejelekan dan melaksanakannya maka ditulis sebagai satu kejelekan.”[7]
Hadis tersebut
mengindikasikan bahwa seorang muslim harus mempunyai rencana atau planning
dalam segala hal yang baik, bahkan dalam hadis tersebut digambarkan dengan
hitungan matematis yaitu 1 kebaikan ditulis
10 kebaikan. Halini dapat diartikan, planning yang baik akan
menghasilkan laba yang baik, tentu saja tidak cukup hanya planning tanpa diaktualisasikan.[8]
Planning adalah
kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan agar mendapat hasil yang optimal. Hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan perencanaan adalah sebagai berikut :
a.
Hasil
yang ingin dicapai
b.
Orang
yang melakukan
c.
Waktu
dan skala prioritas
d.
Dana
atau modal
Perencanaan
dibuat berdasarkan data yang terperinci dan angka yang konkret, pengetahuan
yang lengkap tentang realita di lapangan, lalu memahami prioritas program dan
sejauh mana kepentingannya.[9]
Dengan adanya planning dapat menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam
suatu masa yang akan datang danapa yangharus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu.[10]
Actualing merupakan tindakan pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat.
Pelaksanaan akan dilakukan setelah perencanaan sudah matang dibuat.[11]
2.
Organizing atau pengorganisasian
Bukhari :
حَدَّثَنَا
عَبدَانُ أَخبَرَنَا عَبدُ اللَّهِ أَخبَرَنَا يُونُسُ عَن الزُّهرِيِّ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ عَن أَبِي سَعِيدِ الخُدرِيِّ عَن النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا استُخلِفَ خَلِيفَةٌ إِلَّا لَهُ
بِطَانَتَانِ بِطَانَةٌ تَأ مُرُهُ بِالخَيرِ وَتَحُضُّهُ غَلَيهِ وَبِيطَانَةٌ
تَأمُرُهُ بِالشَّرِّ وَتَحُضُّهُ عَلَيهِ وَالمَعصُومُ مَن عَصَمَ اللَّهُ
Nabi SAW bersabda: “Seseorang tidak diutus sebagai khalifah kecuali
memiliki 2 niat, yaitu memerintahkan dan mendorong pada kebaikan dan
memerintahkan dan mendorong kejelekan. Orang yang menjaga (dari kejelekan)
adalah yang dijaga oleh Allah.”
Seorang muslim
harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan semangat kerjasama antar
manusia. Fungsi khalifah adalah menggalang kebaikan dan mencegah kejelekan.
Jika dikaitkan dengan pengorganisasian, hadis ini mendorong umatnya untuk
melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi seperti perkataan Ali
bin Abi Thalib : “Kebenaran atau hak yang terorganisir dengan rapi, bisa
dikalahkan oleh kebatilan yang lebih terorganisir dengan rapi.”. organisasi dalam Islam bukanlah semata-mata
wadah melainkan lebih menekan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan dengan
rapi.[12]
Organizing juga berarti mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan kekuasaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu.[13]
3.
Controlling atau pengawasan
Darimi :
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيمٍ حَدَّثَنَا سُفيَنُ عَن حَبِيبِ بنِ أَبِي ثَابِتٍ
عَن مَيمُونِ بنِ أَبِي شَيِبِ عَن أَبِي ذَرَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهَ حَيثُمَا كُنتَ وَأَاتبِعُ
السَّيِّثَةَ الحَسَنَةَ وَخَالِقُ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنَ
Rasulullah SAW bersabda: “Bertakwalah pada Allah di mana saja berada,
gantilah yang jelek dengan yang baik, bergaullah dengan orang lain dengan
akhlak yang bagus.”[14]
Hadis tersebut
mengajarkan bahwa seseorang harus berbuat terbaik dengan perilaku yang baik pula, untuk mewujudkan hal tersebut maka
diperlukan adanya pengawasan baik dari diri sendiri maupun orag lain.
Pengawasan dalam pandangan Islam adalah untuk meluruskan yang tidak lurus,
mengoreksi yang salah dan membernarkan yang hak.[15]
Pengawasan terbagi menjadi dua hal :
a.
Pengawasan
yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada
Allah SWT.
b.
Sistem
pengawasan dari luar diri seperti pengawasan dari pemimpin yang berkaitan
langsung dengan tugas yang delegasikan.
Sistem
pengawasan yang baik tidak terlepas dari pemberian punisment (hukuman)
dan reward (imbalan). Tujuan adanya controlling atau pengawasan
ini adalah agar proses peerjaan yang ditemukan menyimpang dapat segera
diperbaiki.[16]
4.
Leading atau kepemimpinan
Istilah
kepemimpinan dalam Islam identik dengan sebutan Khalifah yang berarti
wakil atau pengganti. Islam memandang bahwa kepemimpinan harus dipegang oleh
sosok yang mampu dan dapat menempatkan diri sebagai obor kebenaran dengan
memberi contoh teladan yang baik, karena ia uswatun hasanah.
Kepemimpinan merupakan tanggung beban dan tanggung jawab, bukan kemuliaan
kepemimpinan membutuhkan keteladanan dan wujud, bukan kata dan retorika, serta
senantiasa bertutur santun.[17]
Dalam Islam
kepemimpinan ini begitu penting sehingga mendapat perhatian besar. Begitu
pentingnya kepemimpinan ini, maka setiap perkumpulan harus ada pemimpinnya,
bahkan perkumpulan dalam jumlah yang kecil sekalipun. Nabi Muhammad SAW
bersabda :
عَنْأَبِيسَعِيدٍ الْخُدْرِ يَّأَنَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَاِذَاخَرَ
جَثَلَا ثَةٌ فِيسَفَرِ فَلْيُؤَ مَّرُواأَحَدَهُمْ
Artinya :”Dari Abu Said dari Abu Hurairah bahwa keduanya berkata:
Rasulullah SAW bersabda: apabila tiga orang keluarberpergian, hendaklah mereka
menjadikan salah satu sebagai pemimpin (H.R. Bukhari).[18]
Kepemimpinan adalah suatu kegitan dalam membimbing suatu kelompok
sedemikian rupa, sehingga tercapailah tujuan dari kelompok itu. Kepemimpinan
juga merupakan proses pengaruh satu arah maupun timbal balik untuk mencapai ketaatan.[19]
Setidaknya ada lima unsur dalam kepemimpinan, yaitu :
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin,
yang disebut pemimpin (leader)
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan mengorganisir atau
menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi, memotivasi dan
mengarahkan perasaan, pikiran dan tingkah laku
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai, baik
yang dirumuskan secara sistematis maupun yan bersifat seketika
5. Berlangsung berupa proses didalam kelompok
atau organisasi, baik besar denan banyak maupun kecil dengan sedikit orag yang
dipimpin.[20]
C.
Studi Kasus
First
Travel Ingin Berangkatkan Jemaah dengan Modus Penipuan Baru
Polisi
mengawal tersangka kasus penipuan PT First Travel Andika Surachman (tengah)
saat gelar perkara kasus penipuan PT First Travel di Bareskrim Polri, Jakarta,
Selasa (22/8). Bareskrim Polri menetapkan tiga orang tersangka yakni Andika
Surachman, Anniesa Desvitasari, dan Siti Nuraidah Hasibuan terkait kasus
penipuan dan penggelapan dana calon jamaah umroh yang dilakukan PT First Travel
yang kerugiannya mencapai Rp848 miliar
JAKARTA,
KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry
Rudolf Nahak mengatakan, penyidik telah menanyakan para tersangka First Travel
soal pertanggunggjawaban mereka terhadap para jamaah. Sebab, di rekening
perusahaan, dana yang tersisa hanya Rp 1,3 juta. Direktur Utama First Travel
Andika Surachman menyebut pihaknya akan mencari calon jemaah baru untuk
memberangkatkan calon jemaah yang menumpuk.
"Arahnya
buka promo baru untuk dapat jemaah baru. Itu sih sama juga buka penipuan baru," ujar Herry
dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (24/8/2017).
"Masih pede banget bisa berangkatkan dengan buka
promo lagi," lanjut dia.
Promo yang
dimaksud yakni membuka penawaran baru paket umrah murah dengan harga di bawah
standar. Sebelumnya, calon jemaah tertipu dengan promo umrah murah dengan harga
yang ditawarkan Rp 14,3 juta per orang. Ternyata, cara tersebut yang dilakukan
First Travel sejak 2016.
Herry mengatakan,
perusahaan tersebut menerima banyak jemaah dan memberangkatkan sebagian kecil
dari mereka. Tahun berikutnya, mereka kembali menerima pendaftaran dan menumpuk
dengan calon jemaah yang mendaftar sebelumnya. sehingga tahun ini jumlah
tersebut meledak mencapai 58.682 orang.
"Ini modus
yang terus berulang. Terjadi terus, terus, sampai ada titik tertentu dia tidak mampu
berangkatkan," kata Herry.
Dalam kasus ini, penyidik menetapkan Direktur Utama First
Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan, sebagai tersangka. Modusnya, yakni menjanjikan calon
jamaah untuk berangkat umrah dengan target waktu yang ditentukan. Hingga batas
waktu tersebut, para calon jemaah tak kunjung menerima jadwal keberangkatan. Bahkan, sejumlah korban mengaku diminta
menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat. Dalam
pengembangan kasus, polisi juga menetapkan adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan
alias Kiki Hasibuan selaku Direktur Keuangan sekaligus Komisaris First Travel,
sebagai tersangka.[21]
[1]Usman Effendi, Asas
Manajemen (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014), 1.
[2]Badrudin, Dasar-dasar
Manajemen (Bandung: Alfabeta,2014), 14.
[3]Matan lain:
Muslim 3615, Turmudzi 1329, Abi Daud 2432, Ibnu Majah 3161, Ahmad 16490,
(Darimi, 1888).
[4]Ilfi Nur Diana,
Hadis-Hadis Ekonomi (Malang: UIN Maliki Press, 2012), 156.
[5]
Ilfi Nur Diana,
Hadis-Hadis Ekonomi, 156.
[6]
Ilfi Nur Diana,
Hadis-Hadis Ekonomi, 157.
[7]Matan lain:
Muslim 187, Ahmad 1897, 3288
[8]
Ilfi Nur Diana,
Hadis-Hadis Ekonomi, 156.
[9]Ilfi Nur Diana,
Hadis-Hadis Ekonomi, 156.
[10]George R. Terry
dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT Bumi Aksara,
1992), 9.
[11]
Badrudin, Dasar-dasar
Manajemen, 16.
[12] Ilfi Nur
Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, 160.
[13] George R.
Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, 9.
[14]Matan lain:
Turmudzi 1910, Ahmad 20392, 20586.
[15] Ilfi Nur
Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, 162.
[16] Syamsir
Torang,Organisasi & Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2013), 176.
[17] Ridho Ahmad,
“Pendidikan Imaroh (Kepemimpinan) Perspektif Kitab Hadits Shahih Imam Muslim”,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung,
hlm. 34-35. Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id pada tanggal 8
Oktober 2017 pukul 16.54.
[18]
Ridho Ahmad, “Pendidikan Imaroh (Kepemimpinan)
Perspektif Kitab Hadits Shahih Imam Muslim”, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, hlm. 38. Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id pada tanggal 8
Oktober 2017 pukul 16.54.
[19] Ridho Ahmad,
“Pendidikan Imaroh (Kepemimpinan) Perspektif Kitab Hadits Shahih Imam Muslim”,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung,
hlm.39-40. Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id pada tanggal 8
Oktober 2017 pukul 16.54.
[20] Ridho Ahmad,
“Pendidikan Imaroh (Kepemimpinan) Perspektif Kitab Hadits Shahih Imam Muslim”,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung,
hlm. 43-44. Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id pada tanggal 8
Oktober 2017 pukul 16.54.
[21]https://www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/nasional/read/2017/08/25/10263231/first-travel-ingin-berangkatkan-jemaah-dengan-modus-penipuan-baru
tanggal 10 Oktober 2017 pukul 04.46.
Komentar
Posting Komentar